Hubungan Individu dan Masyarakat
Senin, 21 Februari 2011
Senin 21 Februari 2010
Sebelum jauh membahas mengenai hubungan individu dan masyarakat, ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa itu individu dan apa itu masyarakat.
Sebelum jauh membahas mengenai hubungan individu dan masyarakat, ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa itu individu dan apa itu masyarakat.
Pengertian Individu
Kata "individu" berasal dari bahasa latin yaitu individium yang artinya adalah "tak terbagi". "Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil."
Sebagai contoh yang dapat kita ambil adalah keluarga. Disini keluarga merupakan kelompok yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Individu disini adalah ayah atau ibu. Mengapa disebut invidu, karena ayah atau ibu tidak dapat dipisah lagi menjadi beberapa bagian. Sedangkan anak dapat kita pisah lagi, karena anak bisa terdiri dari 2 atau lebih orang.
Pengertian Masyarakat
Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan individu, sekarang kita akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat. "Masyarakat dibentuk dari kumpulan individu yang berinteraksi secara intensif sehingga munculah persamaan perasaan dan pemikiran yang akhirnya menghasilkan peraturan yang mereka sepakati bersama". Selain itu masyarakat juga diartikan sebagai "Suatu kelompok yang telah bertempat tinggal pada suatu daerah tertentu dalam lingkungan geografis tertentu dan kelompok itu merupakan suatu sistem biofisik"
Dapat kita ambil contoh, kumpulan individu yang berada didalam angkutan umum. Mereka tidak dapat kita katakan sebagai masyarakat karena interaksi yang terjadi diantara mereka hanya berlangsung sebentar sehingga tidak dapat menimbulkan kesamaan perasaan dan pemikiran yang tentunya tidak menghasilkan peraturan.
Individu dan Masyarakat
Setelah kita mengetahui apa itu yang dimaksud dengan "individu" dan "masyarakat", sekarang saatnya kita membahas mengenai hubungan antara individu dan masyarakat.
Hubungan antara keduanya sebenarnya talah banyak disoroti oleh para ahli baik para filsuf maupun para ilmuan sosial. Manusia pada dasarnya adalah homo sosial yang butuh interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Namun ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa manusia adalah homo ludens, makhluk yang senang bermain-main. Namun sebenarnya berbagai pandangan itu pada dasarnya dapat dikelompokan kedalam tiga pendapat yaitu pendapat yang menyatakan bahwa (1) masyarakat yang menentukan individu, (2) individu yang menentukan masyarakat, dan (3) individu dan masyarakat yang saling menentukan
Pandangan pertama yaitu dimana masyarakat yang penting dan individu itu hidup untuk mayarakat. Pandangan ini berasal pada realisme, yaitu suatu aliran filsafat yang mengatakan bahwa konsep-konsep umum seperti manusia, hewan, pohon dan sebagainya itu mewakili realitas tertentu yang bersifat umum. Konsekuensi dari pendapat ini adalah masyarakat itu merupakan suatu realitas. Menurut KJ Veerger (1986) ada tiga pandangan yang memandang masyarakat sebagai suatu realitas yaitu pandangan holistis, organis, dan kolektivitis.
1. Pandangan Holistis
Istilah holisme berasal dari bahasa yunani "Holos" yang berarti keseluruhan. Holisme memandang secara berlebihan terhadap totalitas (keseluruhan) kesatuan kehidupan manusia dengan mengingkari adanya perbedaan di antara manusia.
2. Pandangan Organisme
Organisme adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa masyrakat itu berevolusi atau berkembang berdasarkan suatu prinsip intrinsik didalam dirinya sama seperti hal nya dengan tiap-tiap organisme atau makhluk hidup. Prinsip ini berperan dengan lepas bebas dari kesadaran dan kemauan anggota masyarakat.
3. Pandangan Kolektivisme
Menurut pandangan kolektif masyarakat mempunyai realitas yang kuat. Segala sesuatu kepentingan individu ditentukan oleh masyarakat. Masyarakat mengatur secara seragam untuk kepentingan kolektif. Konsep masyarakat kolektif ini diterapkan pada paham totalitas di negara-negara komunis seperti RRC.
Di semua negara di dunia, hubungan interaksi masyarakat akan dipengaruhi oleh budaya, nilai, dan tata krama yang berlaku di komunitas tersebut. Semuanya membentuk sebuah sistem yang menunjukan do's and dont's bagi individu disekelilingnya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
1. Liberalisme
Didalam Liberalisme, individu bisa lebih otonom, independen dan berkuasa. Individu tidak terlalu dibebani seputar masyarakat karena memang pada dasarnya masyarakat tidak peduli apa yang dilakukan individu tersebut.
2. Moderat
Moderat merupakan bentuk kombinasi atau perpaduan dari liberalisme dan komunisme. Moderat berarti tidak membuang hak individu untuk bergerak, namun juga tidak melepasnya dari sistem kemasyarakatan. Singkatnya bisa dibilang bahwa moderat merupakan bentuk kompromi.
3. Komunisme
Populer dikalangan penganut komunisme ialah " what you get is what you give" yang artinya adalah " Apa yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu berikan". Sistem ini hampir tidak memberi individu ruang untuk leluasa mengoptimalkan perannya sebagai manusia yang otonom. Sebaliknya justru asa kolektif kolegial cenderung jadi rujukan.
Hubungan antara individu dan masyarakat dapat digambarkan sebagai kutub positif dan kutub negatif pada aliran arus listrik. Jika kedua kutub itu dihubungkan listrik, ia akan mampu memberi kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jika individu dan masyarakat dipersatukan, maka kehidupan individu dan masyarakat akan lebih bergairah dan suasana kehidupan individu dan kehidupan masyarakat akan lebih bermakna.
Hubungan Individu dan Masyarakat di Indonesia
Di negara Indonesia bisa dibilang lebih condong kearah moderat meskipun tidak bisa dibilang moderat sepenuhnya. Eksistensi individu dihargai disini namun dalam beberapa hal ada pengecualian. Merujuk pada konstitusi Indonesia, ekonomi menjadi sorotan utama.
Berikut ini hubungan individu dan masyarakat yang khas sekali di Indonesia dan jarang sekali ditemukan di negara lain:
- Ronda : Komunitas masyarakat yang bersama-sama untuk menjaga keamanan di suatu lingkungan pada saat malam hari.
- Gotong royong : Suatu kegiatan yang biasanya dilakukan bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Contohnya gotong royong dalam membersihkan got, gotong royong untuk membersihkan lingkungan untuk terhindar dari penyakit DBD.
- Kirim antartetangga: Biasanya menjelang lebaran, warga muslim satu sama lain akan saling menigirimkan sesuatu seperti kue-kue kering, opor, ketupat dll.
sumber :
Label: Tugas Ngampus