<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/8312469765281438478?origin\x3dhttp://slurpushhh.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> <iframe src="http://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID=3054107564476057249&blogName=url.blogspot.com&publishMode=PUBLISH_MODE_BLOGSPOT&navbarType=BLACK&layoutType=CLASSIC&homepageUrl=http%3A%2F%2Furl.blogspot.com%2F&searchRoot=http%3A%2F%2Furl.blogspot.com%2Fsearch" height="30px" width="100%" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no" id="navbar-iframe" frameborder="0"></iframe> <div id="space-for-ie"></div>
slurpushhh.blogspot.com
WELCOME


TO


MY


BLOG






Penalaran Deduktif
Selasa, 26 Maret 2013

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai apa itu penalaran induktif. Sekarang saya akan membahas mengenai Penalaran Deduktif.

Pengertian

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus.


Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik.

Macam-macam Penalaran Deduktif

A. Silogisme

Suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).


- Silogisme Kategorial

adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Contoh:
Semua hewan membutuhkan makanan (Premis mayor)
Macan adalah hewan (Premis Minor)
Macan membutuhkan makanan (Konklusi)

- Silogisme Hipotetik

adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik.

1. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
2. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
3. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
4. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.

- Silogisme Disjungtif

silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. 


B. Entimen

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:


http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme

Label:

writtern @19.45

Penalaran Induktif
Sabtu, 16 Maret 2013

Kali ini saya akan membahas mengenai "Penalaran Induktif". Namun sebelum saya menjelaskan lebih dalam mengenai penalaran induktif, saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu penalaran. 

Penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran. Secara sederhana penalaran dapat diartikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya (e-learning gunadarma).
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian (wikipedia).

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut konklusi (consequence). 

Ada dua jenis metode dalam penalaran, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Saya akan membahas mengenai penalaran induktif. 

Penalaran Induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut dengan induksi.

Macam- Macam Penalaran Induktif

Penalaran Induktif dapat berupa Generalisasi, analogi atau hubungan sebab-akibat. 

Generalisasi

Generalisasi adalah proses dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. 

Contoh: IPK untuk mahasiswa Gunadarma kelas 3KA20 telah keluar. Dari 40 mahasiswa diperoleh data sebagai berikut, IPK 2,10-2,50 ada 7 orang, IPK 2,60-3,00 ada 13 orang, IPK 3,10-3,50 ada 15 orang, sedangkan IPK 3,50-4,00 5 orang. 

Dari data yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa gundarma kelas 3KA20 cukup pintar. 

* Generalisasi Sempurna
adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Sebagai contoh adalah sensus penduduk. Dimana dalam sensus penduduk, semua data yang menjadi kesimpulan dapat diuji kebenarannya.

* Generalisasi Tidak Sempurna
adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki. Kita ambil contoh, dari 10 mahasiswi yang ditanya, hanya 3 mahasiswi yang enggan menggunakan rok kekampus. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir seluruh mahasiswi senang menggunakan rok kekampus.

Analogi

Paragraf analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dari kesamaan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan.

* Analogi Meramalkan: 

I. Biasanya tanda-tanda akan turun hujan adalah cuaca yang diawali dengan panas terik, kemudian tidak lama kemudian, cuaca berubah drastis menjadi mendung.
II. Di depok, awalnya cuaca panas terik kemudian cuaca berubah drastis menjadi mendung.

Dari 2 kasus diatas, maka kita dapat meramalkan/ menarik kesimpulan bahwa kemungkinan di Depok tidak lama lagi akan turun hujan.

* Analogi Klasifikasi:

Hewan ada yang hanya memakan tumbuhan, ada pula hewan yang hanya memakan daging, namun ada pula hewan yang memakan tumbuhan dan daging. Maka dapat diklasifikasikan bahwa hewan dibagi menjadi 3 berdasarkan jenis makanannya.

* Analogi Menyingkap Kekeliruan

Sebab - Akibat

Sebab - akibat merupakan bagian dari hubungan kausalitas. Hubungan sebab-akibat bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui, kemudian bergerak maju menuju kepada suatu kesimpulan sebagai efek atau akibat yang terdekat.

Contoh: Ibu sedang memasak, kemudian ibu meninggalkan masakannya untuk ke warung membeli garam. Karena ibu lupa mematikan kompor saat pergi ke warung, maka saat ibu kembali dari warung, rumahnya kebakaran.

Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan penyebab kebakaran itu adalah kompor yang lupa dimatikan oleh ibu sehingga mengakibatkan kebakaran.

Sumber: 
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf
http://robiantocokro.wordpress.com/2011/12/13/penalaran-induktif/
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
http://carapedia.com/paragraf_analogi_info697.html
http://books.google.co.id

Label:

writtern @16.14